Waktu Itu Malam Takbiran Bulan Ramadhan ,Buat aku terasa Hampa Jauh dari Keluarga .
Kesepian di Negara Orang ,mengingat masa -masa Aku menghabiskan malam Takbiran bersama keluarga .
Malam itu Aku mengirim Pesan Singkat kepada Teman -teman ku Di Indonesia lewat jejaring Sosial .
Mengucapkan “ Mohon Maaf Lahir Dan Batin ” dan hampir teman -teman ku menjawab “ Sama -sama Mohon maaf lahir dan batin ”
Perasaan Sepi melanda lalu seperti biasa mencurahkan isi hati ke facebook “ Takbiran Terasa Hampa “ ku Tulis Status itu di facebook.
Lalu tiba -tiba Ada pesan masuk lewat media what App.
Berbunyi “ Makanya Mudik donk biar gak hampa ,klo gak nyari suami ” aku sempat terkejut tapi kemudian Aku Bls “ wuuuah Suami ,mana ada yg mau,kalo mudik gak punya Duit “
Berawal dari itu lah chating kita .
Seterusnya kita Banyak membahas Pandangan Hidup tentang pernikahan di selingi Gurauan dan canda ,kadang -kadang saling Sindir masalah status Hubungan .
Well Malam takbiran yang Tadinya Hampa berubah menjadi Bahagia.
Banyak Kata -kata dan pemikiranya selaras dengan apa yg aku pikirkan .
Lalu Tiba -tiba dia bertanya “ En kepikiran nikah gak sih ? ”
Ya dengan Nada yg agak heran aku Bls “ ya kepikiran lah ,masa engak liat temen dah nikah n punya anak ”
Dan dia kembali bertanya “ Udah Ada Calon nya ?“
Terus Ku bls dengan nada polos “ Ngak Ada ,Gak ada yg bener bener serius ”
Terus dia bilang lagi “ bukanya Allah Ngak ngasih sebenernya ,cuma en nya aja yg secara gak langsung nyegah adanya keseriusan,sebenernya banyak loh orang yg suka ma en ,suka kepribadianya ,sama kerja kerasnya ,prinsip hidup nya dll.
Well aku Agak binggung waktu itu ,so far waktu itu emang gak ada cowok yg deket ama aku .
Lalu dia mengatakan “ Rubah lah Penampilan En ”
Katanya Aurat aku masih ke buka lebar ,ya iya lah emang aku waktu itu suka banget pake celana pendek ,bukan niat ngumbar Aurat tapi emang karna simple ,mempermudah gw dalam bergerak dan aktifitas .
Kalo pake baju panjang panjang agak ribet end gerah tapi sebenernya aku gak sering juga pake celana pendek cuma acara acara tertentu aja yg menurut gw pake celana pendek lebih praktis.
Tapi pendapat dia berbeda dia bertanya “emang simple sih,cuma apa penikiran orang sesimple yang en kira ? ”
Deeeek Ngena banget kata -katanya ,emang selama ini aku lebih mementingkan apa yang aku pikirkan bukan orang yang memikirkan apa tentang aku.
Persepsi aku berubah waktu itu ,belajar memikirkan pemikiran orang tentang aku.
Dan Selanjut nya dia bilang “ Jujur saya juga suka ama en,suka kerja keras en ,mandirinya ,pantang menyerahnya “
Waktu itu gak ada perasaan GR atau apa karna aku tahu rasa itu bukan cinta tapi rasa kagum karna ke Outsandingan aku selama ini.
Tapi lalu dia menjelaskan “ menurut saya cinta awal nya dari suka ,kagum dari penilaian dan suka bukan dapat di nilai tapi di rasakan ,suka yang mengakibatkan cinta ada proses di dalam nya ,sedangkan kagum tidak ada ,cinta itu haq ( kebenaran ) suatu yg benar itu mutlak”
Masih gak ngerti sebenernya waktu itu tapi aku pura-pura paham apa yg di maksudkan .
Pembicaran dan diskusi kita begitu menarik banyak pemikiran yg bs aku ambil darinya ,ya pemikiran pemikiran baru yang tidak egois memikirkan tentang pemikiran orang lain.
Bener -bener malam itu adalah diskusi terlama dan hanya mendiskusikan satu topik yaitu tentang Mencari jodoh dan pernikahan.
Lucu sebenernya Ngomongin Masa Depan Ama orang yang belum pernah bertatap muka tapi entah lah ada perasaan yakin yang begitu kuat tentang Topik pembicaraan kita ini.
Tiba dimana saat pembicaraan kita diselingi sanda gurau.
Aku “ emang target kapan mau nikah ”
Dia “ Tahun depan ”
Aku “ en doain semoga cepet dapat jodoh “
Dia “ Amin mudah-mudahan Tahun depan kesampaian ”
Aku “ kalo en mah kemungkinan 2-3 tahun lagi ”
Dia “ kenapa gak tahun depan aja ? ,gw disini cape menunggu mu en ”
Aku “ iya kalo ada calon ,calon nya gak ada uuuffffff, cari in donk ”
Dia “ Ama gw aja yuk ? Mau gak ? ”
Well sampai situ aku masih menggap sebagai Gurauan karna aku pikir hanya sekedar Bercandan mencairkan suasana .
Malam semakin larut tepat nya hampir jam 3 pagi dan Chating diskusi kita terhendi oleh kelelahan dan cape walaupun sejujurnya aku masih ingin terus bertukar pikiran tapi aku harus tidur karna besok kerjaan menunggu .
5 Hari Tanpa kelanjutan ……!
Dan Akhirnya Pesan yang di tunggu Datang LOL .
Ya seperti !hal nya orang lain Kita pun berbasa basi saling menyapa di jejaring what app .
Dengan mempersoalkan nama panggilan kita memulai pembicaraan lucu sebenenya entah mengapa aku tidak terlalu suka dengan nama panggilanya yang di ambil dari nama belakangnya ,aku lebih suka memanggil nama depanya .
Mencari kriteria seorang suami yang menuntut Akhlak dan imamnya emang susah kita terbalik Ahklak dia baik sedangkan kelakuan musti perlu di ingatkan sedangkan aku kelakuan baik sedangkan Ahklak musti di ajarin dan di bimbing .
Lalu dia bertanya ;
Dia “ terus menurut en ,gw bisa kagak ? , bisa ngimbangin ”
Aku “ Punya keyakinan gak buat ngimbangi ?”
Dia “ keyakian ya pasti , En siap Nikah gak ? ”
Aku “ ya Insyaallah ”
Dia “ Tahun depan,kalo tahun depan siap gak ? ”
Aku “ buat mental sih siap tapi en masih kepikiran banyak ama keluarga ”
dia “ berarti en Belum Siap ”
Well sebenernya waktu itu Aku kaget dan bingung tentang pertanyaan pertanyaan yang beruntun dan hanya punya beberapa detik untuk menjawab ,jawaban aku agak kacau karna saat itu yg ada dipikiran aku adalah keluarga ,aku pengen ngasih keluarga aku kehidupan yang layak tapi aku lupa akan prioritas diri ku sendiri.
Sejujurnya aku punya impian untuk membangunkan sebuah rumah yang sederhana untuk keluarga ku tinggal kasihan mereka selama hidup nya menumpang di tempat orang.
Fokus pembicaraan kita tentang pandangan pernikahan
aku “ en mau nikah ama orang yang bener bener siap berumah Tangga ”
Dia “ saya siap ^_^”
Aku “ jangan bercanda lah ”
Dia “ yeh Beneran “
Jujur sempet Gak percaya dan binggung mau bls apa, baru pertama kali dalam hidup aku ada orang yang siap melamarku.
Pembicaraan kita mulai serius tentang visi misi masa depan,Entah lah setiap Tulisanya mengandung keyakinan, Aku tersihir oleh kata katanya.
Aku banyak meminta pendapat nya tentang masalah yang aku hadapi semua solusi yang di berikan begitu gamblang tercerna ,begitu jelas di pikiran.
Lalu Aku membeberkan Kriteria calon suami yang aku inginkan kepadanya
Aku “ * En cuma pengen suami yang simple ,baik Agamanya,setia,jujur dan pekerja keras ”
Dia “ Bagus itu prinsip en dalam mencari suami ,kalo saya masuk kriterianya Gak ? ”
Aku “ hahahahahah Well “
Dia “ jujur saya suka sama pola pikir dan pandangan en tentang masa depan ,dan saya pun punya keinginan mempunya seorang istri yang mempunya nilai nilai prinsip seperti itu “
Aku “ yang pasti dalam rumah tangga harus jujur satu sama lain ,gak ada yang di sembunyikan ,setia menjaga pernikahan ,pekerja keras walau hidup susah mencari nafkah yang halal,agama yang baik agar bs ngebimbing en taat ama Allah “
Dia “ Briliant ,En kapan siap nikah nya ? ”
Aku “ mungkin 1-2 Tahun kedepan ”
Dia “ Tahun depan bisa ? ”
Aku “ tahun depan Ma siapa ? ”
Dia “ Kalo sama saya tak ingin ”
Aku “ emang mau ama en ?”
Dia : “ En Mau Tidak jadi makmum saya ?”
Aku “ serius apa becanda ini ?”
Dia “ Bismillah kalo niat baik kenapa harus becanda ”
Jujur waktu itu Bleng banget ,ngak tahu musti ngomong apa tpi aku masih punya Rasionalitas buat sadar dan berpikir ,ku Ajukan dia untuk menunggu ku selama 2 tahun sebenernya ini hanya Alasan untuk mengetahui keseriusanya.
Lalu dia bilang “ Saya Ngak Mau menunggu 2 Tahun,karna belum pasti menunggu 2 tahun saya bisa menerima en ,kalo Tahun depan Insyaallah saya siap ,menunggu 2 tahun bisa saja saya mengalihkan perhatian kepada orang lain ,”
Aku “ Berarti kita gak jodoh donk ,sesuatu yang tergesah -gesah itu ngak baik ”
Dia “ ya makanya saya segerakan paling lama 1 tahun ,apa hal yang baik harus di tunggu sampai benar benar matang ? ”
Aku “ Apa kamu yakin ? ”
Dia “ Satu tahun bukan waktu yang lama hanya untuk ber-Taaruf ,saya gak butuh nyari pacar en ,saya nyari Istri, en percaya gak kalo saya bisa jadi imam nya ? ”
Aku “ Percaya ”
Dia “ Kalo percaya kenapa ngak di segerakan ? Segerakan kenali siapa saya ,ahklak saya,ilmu saya atau lain sebagainya ”
Aku berada dalam Dilema waktu itu, jujur banyak kepentingan yang aku Korbakan bukan hanya pekerjaan tapi juga kebebasan yang selama ini aku rasakan ,sebenernya kepentingan itu untuk keluarga ku, aku bekerja seperti ini buat mereka.
Aku ingin sekali memberikan Tempat dan kehidupan yang layak buat keluarga ku ,buat ibu dan adik-adiku .
Bekerja di Indonesia walaupun bertahun-tahun gak bakalan bisa memberikan mereka tempat dan kehidupan yang layak maka dari itu aku coba mengambil jalan pintas bekerja seperti ini,pekerjaan yang selalu di pandang rendahan tapi punya penghasilan yang besar walapun jauh dari keluarga dan juga mempunya batas kebebasan aku tetap menjalaninya .
Aku sadar betul ,aku egois terhadap diri ku sendiri Ibu dan adik adik tidak pernah menuntut ku untuk memberikan apa yang mereka inginkan .
Tapi aku, Entah lah begitu berambisi untuk memberikan tempat yang layak buat mereka.
Mungkin karna aku sering melihat mereka di rendahkan oleh orang -orang yang berharta ,Di kucilkan oleh tetangga sakit melihatnya .
Setelah aku jelaskan kondisiku kepadanya ,lalu dia meminta keputusanya setelah dia Sholat Istikharah.
Akupun menyanggupinya dan dia memberikan Syarat untuk ku supaya mematuhinya .
Dia “ Okelah kalo begitu ,tapi ada syaratnya ,en harus fokus sama aktifitas en disana ,tidak ada yang namanya pacaran ,berfoya-foya ataupun kegiatan negatif lainnya ”
Aku “ insyaallah en bakalan jaga diri en baik -baik Tapi yang cuma en janjikan ke kamu itu Kesetiaan,kepercayaan,dan kejujuran hanya 3 hal itu yang en berikan selama 2 tahun kedepan ”
Dia “ Insyaallah Mudah-mudahan saya pun demikian ”
Aku “ Kalo mungkin ada wanita yang jauh lebih baik dari en ,en bakalan ikhlas sepenuhnya ,en ngak akan mengekang kamu dan kamu ngak perlu ngasih apa apa ke en , dan Insyaallah setelah 2 tahun kalo kamu masih mau bersedia jadi imam en ,en bakalan siap lahir dan batin menerima kamu .”
Malam itu malam yang begitu panjang melanjutkan Obrolan Entah sejak kapan Kepercayaan itu tumbuh di antara kita.
Ada rasa yang mengganjal di benaku ,tentang status hubungan kita lalu aku bertanya pada nya .
aku “ bay the way Status kita apa ? ”
Dia “ En maunya apa ?”
Aku “ Tujuan kita apa ? ”
Dia “ ta’aruf /saling kenal ,yang jelas saya gak mau pacaran dan juga gak mau di anggap pacar ama en ,anggap aja saya tuh orang terdekat en,Cees,soulmate atau apa lah ”
Sampai detik ini aku tidak pernah mengganggapnya Pacar ,seperti apa yang dia katakan . Aku menggapnya orang terdekat yang bisa aku percaya menampung semua pemikiran ku .
Kita hanya berkomitmen pada tujuan yang sama walaupun Ending nya kita tidak tahu, yang pasti kita saling belajar memperbaiki diri ,tidak menuntut ini itu,dan juga membebaskan dengan persyaratan yang kita sepakati.
Dan bukan aku sepertinya orang yang tidak ingin tahu alasan dia memilih ku untuk berkomitmen ,ku coba bertanya kepada nya ;
aku “ bay the way en mo tanya kok bisa kamu milih en buat berkomitmen ? ”
Dia “ kan awal nya dari kagum ,jadi ada rasa ,rasa itu jadi suka ”
Aku “ Kagum ? Sejak kapan ? Apa yang di kagumi ?”
Dia “ dari dulu kita chat ,tentang perjuangan hidup en lah ”
Waaaaw heran juga kok bisa pada hal kita mulai pertama chat itu satu tahun yang lalu waktu itu emang ngak ada perasaan apa apa ,aku menghormatinya dan juga kagum tapi kagum ini hanya sebatas temen .
Emang waktu itu satu Tahun yang lalu saat kita mulai chat ,aku merasa nyaman menceritakan semua masalahku ,berdiskusi,bertukar pikiran dan sebagainya tapi sayang dalam rentan waktu setahun itu kita tidak lagi chat sampai akhirnya pada malam takbiran kemarin kita memulai chat lagi.
Well dia balik bertanya ;
dia “ trus en kok bisa gitu aja nerima kalo saya jadi imamnya ?”
Sebenernya panjang ceritanya, satu tahun yang lalu sebelum kita memulai chat Aku pernah berdoa meminta jodoh ke pada Allah entah lah waktu itu aku bersungguh sungguh berdoa meminta jodoh sampai gak terasa aku menangis karna ada perasaan yang begitu kuat sampai aku meminta jodoh ke pada Allah pada hal sampai detik itu aku tidak pernah meminta jodoh pada Allah tapi entah lah malam itu bener bener malam yang ngak bisa aku lupakan.
Satu minggu setelah Doa itu entah lah aku dan dia memulai chat ,saat itu pembicaran kita banyak mengulas pandangan -pandangan dan nilai hidup tentang masa depan .
Sampai saat itu aku tidak perna berpikir dia itu jodoh ku lalu doa ke-dua ,4 hari sebelum malam takbiran ,4 hari sebelum kita di pertemukan dengan pembicaran masa depan aku berdoa lagi kepada Allah aku masih ingat betul doa yang aku minta kepada Allah
Ya Allah hamba mohon kepada mu ,dekat kan aku dengan jodoh ku .
Ya Allah berikan Hamba jodoh yang mampu membimbing hamba ke jalan mu ya Allah .
Kata kata itu lah yang terucap sederhana tapi bermakna .
Kita saling sepakat dalam menjalin komitmen ini yaitu kita saling memanfaatkan satu sama lain tetapi jangan sampai menyakiti dan merugikan diri kita sendiri baik waktu ataupun materi kita manfaatkan ilmu yang masing masing kita miliki untuk berbagi dan bertukar pikiran.
Itu lah isi dari komitmen kita dalam memulai Hubungan ini ,hubungan yang tidak mempunyai status tapi mempunya tujuan masa depan yang akan menentukan .
Masa-masa Obrolan yang serius cair ketika dia mempertanyakan Tentang Mahar .
Dia “ Emang en mau mahar apa ? ”
Aku “ cincin kawin yang gak luntur maksudnya gak imitasi hehhhehee,karna en pengen nyimpen cincin itu baik-baik dan gak bakalan en jual sesulit apapun keadaan kita. Karna bagi en mas kawin mahar itu menunjukan kalo kita ini sudah berkeluarga bukan lajang lagi ,karna kita sudah jadi tanggung jawab pria yang jadi suami kita maka kita harus ta’at kepadanya ”
Itu Ending dari Pembicaraan kita malam semakin larut dan kitapun mengakhiri pembicaran itu pembicaran diskusi yang panjang yang menghasilkan sebuah KOMITMEN MENUJU MASA DEPAN .
Ada sedikit kendala sebenernya dalam menjalin Hubungan ini ,Hubungan yang tidak berstatus pada awal nya aku ingin setiap saat kita selalu berkomunikasi karna jujur sampai detik ini Kita jarang berkomunikasi.
Tapi kita punya pandangan yang sama ,pandangan yang membuat Hubungan ini tidak menjadi beban .
Kita tidak pernah menuntut agar kita selalu meluangkan waktu untuk masing masing pribadi ,membiarkan Komitmen ini mengalir begitu aja tanpa adanya tuntutan atau pengekangan.
Mencari tahu tentang dirinya sebenernya, gak penting sih tapi kadang rasa penasaran ku begitu menggebu-gebu ,aku banyak bertanya hal tentang dirinya ,pendidikan ,pekerjaan dan juga latar belakang keluarga untuk ini Ta‘aruf Di jalan kan untuk saling mengenal .
Mengetahui latar belakang keluarganya ada rasa ketakutan yang begitu dalam,takut akan ketidak cocokan aku merasa tidak pantas berdampingan dengan nya.
Dari Agama sampai ilmu pengetahuna,Harta dan juga status sosial semuah begitu berbeda ada jurang yang memisahkan kita tapi ada satu jembatan yang menjalar di antaranya yaitu Komitmen kita .
Komitmen itu yang sampai sekarang masih aku pegang kalo seandainya dia menemukan tujuan yang lain dalam diri wanita lain maka Komitmen itu aku harus lepaskan tanpa adanya rasa sakit yang mendalam.
Dan satu Hal Komitmen kita menjadi Rahasia Publik ,hanya aku dia dan juga 2 sahabat ku yang tahu dari pihak dia aku gak tahu siapa yang di kasih tahu tapi dari sisi ku ,aku memberi tahu 2 sahabat ku .
Jadi Komitmen ini adalah rahasia sampai ada kepastian status di antara kita ,kita tidak akan memberi tahu komunitas kita.
Bukanya apa aku takut nantinya ketika Komitmen ini menjadi komsumsi publik banyak hal yang akan terjadi dari Menjaga jarak,malu dan lain sebaginya .
Pernah aku bertanya kepadanya ;
Aku “ apa pendapat kamu tentang kepribadian ataupun penampilan en ,sebagai seorang pria apa yang kamu sukai dari wanita terlepas dari Ahlaknya ?”
Dia “ Pribadi dan penampilan en biasa saja ,seperti cewek lainya kebawa jaman tapi en kadang punya pola argumentasi yang berbeda dari cewek lain . Penampilan Sederhana gak pernah ngaca kali ya ? Apa lagi dandan “
Sehari kemudian Aku menelponya untuk yang pertama kali setelah komitmen itu terjadi .
Lucu sebenernya ngak tahu harus membicarakan apa kita berkomunikasi langsung dan saat itu lah aku mendengar suaranya ,Pembicaraan kita kurang lebih satu jam lamanya .
Bernada ceria dan banyak tawa bukan aku banget sebenernya tapi memang saat itu ada situasi yang berbeda bukan pembicaraan serius yang ada di jejaring sosial kita hanya bicara layak nya teman .
Bercanda ,tertawa kadang diam karna tidak tahu apa yang mau di bicarakan.
Setelah pembicaran kita berakhir dia menceritakan bahwa di bercerita kepada Kakaknya kalo dia berkomitmen dengan aku.
Sempet kaget kok udah jauh ke rana keluarga pada hal aku belum memberitahu satupun keluarga ku tentang komitmen kita bukan karna tidak yakin akanya tapi jauh ke- menunggu kepastian .
Aku tahu Ada niat baik di dalam nya menceritakan bercerita kepada kakanya bahwa dia menjalin komitmen dengan tujuan baik .
Beberapa kali dia mengingatkan aku untuk sholat malu sebenernya tapi kemaluan itu sebagai tamparan buat aku taat ke pada Allah .
Aku belajar taat ke pada Allah dan dia belajar Sabar .Banyak hal yang kita bicarakan dari hal kecil sampai hal -hal besar dan dia juga humoris ,banyak candaan yang membuat percakapan kita tidak boring.
Dan yang pasti banyak hal yang aku pelajari, dari nilai hidup sampai pandangan hidup semua berubah dulu aku terlalu egois sekarang belajar mengikhlaskan apa yang sudah terjadi.
Satu bulan berlalu .
Mulai ada gejolak di dalam dirinya, dia binggung karna status menunggu 2 tahun karna sebenernya aku tahu dia ingin sekali cepat menikah tapi karna belum mendapatkan kriteria wanita yang di cari makanya dia masih binggung dan juga berbagai desakan dari kelurganya , 2 tahun waktu yang lama untuk menunggu aku tahu itu .
Tapi dengan ini aku mengujinya ,menguji kesabaranya ,menguji keseriusan ,dan menguji kesetianya .
Lalu aku melunak aku berikan 2 opsi .
Opsi pertama aku kerja menambah kontrak 2 tahun dan dia harus menunggu 2 tahun lamanya.
Opsi ke dua aku pulang ,cari kerja lalu cari suami .
Akhirnya dia mengalah dia menyetujui ambil planning opsi pertama ,ujian keseriusan udah lulus sejujurnya gampang menilai keseriusan kalo tidak serius mana mau dia menunggu apa lagi menunggu sesuatu hal yang belum pasti miliknya.
Tapi dia bilang ;
Dia “ Ada resikonya ,hati orang itu berubah ,entah saya sanggup tidak menunggu en ,tapi kalo ada sesuatu tentang hati saya ,pasti saya beritahu ”
Aku “ en tahu kok 2 tahun waktu yang lama buat menunggu ”
Landasan kita saling percaya waktu itu masih dalam masalah penantian yang panjang .
Dia bersedia menunggu dengan catatan kalo dia menemukan wanita yang lain dalam penantian itu Komitmen kita putus.
Ya aku menyetujuinya ,saat itu aku pasrahkan semuanya pada Allah memang aku begitu mengharapkanya tapi aku kembalikan ke pada Allah biar Allah lah yang mempertemukan kita entah dalam status perjodohan ataupun sekedar Teman .
Aku pasrah ,tapi dalam kepasrahan itu kondisi ku berubah entah mengapa pekerjaan yang tadinya aku sukai menjadi terasa bosan waktu itu aku berada di dalam titik terbosan tidak ada gairah dalam bekerja ,berbagai masalah muncul seketika ketidak harmonisan antara boss dan pekerja membuat suasana semakin membuat aku tertekan.
Setiap hari mendengar kemarahan,teriakan dan juga bentakan walaupun memang Kemarahan ,teriakan dan bentakan bukan tertuju pada ku tapi membuat aku Depresi tidak nyaman dalam bekerja,yang tadinya tenang berubah menjadi Gusar .
Membuat Perasaan ku tidak nyaman ,membuat mood ku jadi hilang .
Aku kembali berdoa kepadanya ,kepada sahabat ku tercinta ,kepada zat yang maha mengetahui isi luar dan dalam dari mahluknya.
Aku selalu menangis ketika berbicara denganya Tuhan ku hanya diam mendengarkan cerita dan keluh kesah ku ,dan aku memohon kepadanya agar aku di beri petunjuk apa yang harus aku lakukan.
Tuhan ku Memberikan aku sebuah pertanyaan di dalam hati ku
Pertanyaan yang Allah berikan kepada ku Adalah ;
“ Apa yang kamu cari dalam hidup ini en ?“
Aku merenung berhari-hari mencari jawaban pertanyaan yang menusuk hati ku.
Sementara Hubungan kita masih terus berkomitmen walaupun kita jarang berkomunikasi tapi entah lah ada kepercayaan di dalam dirinya.
Pernah aku bertanya pada nya untuk menyakinkan kembali hatiku ;
Aku “ sebenarnya kamu berkomitmen kepada wanita mana saja ?”
Jawabanya begitu singkat tapi bermakna ;
Dia “ saya berkomitmen pada diri saya,pada agama saya,dan satu perempuan yang saya kehendaki.
Kata-kata nya semakin membuat aku yakin ,sementara ada pertempuran yang begitu sengit dalam hati dan pikiranku.
Antara menyempurnakan setengah dari Agamaku atau memuaskan Ego ku mencari Meteri.
Hati ku bimbang ,pikiran ku kacau ,kerjaan ku berantakan ,mood ku hilang.
Sampai pada akhirnya Aku mulai jenuh dan kembali menangis di hadapanya ,di Hadapan Tuhan ku yang tahu akar permasalahanku.
Aku menangis terisak isak ,begitu sesak dada ini ,begitu sakit hati ini tapi Tuhan ku memberi aku kedamaian ,memberi aku kepercayaan,memberi aku petunjuk jalan .
Dia memberi petunjuk agar aku Menyempurnakan setengah dari Agamaku
Aku kembali berpikir dan merenung ,ku temukan keikhlasan dalam diriku dulu hati yang penuh dengan Obligasi materi kini berubah menjadi ihklas untuk melepaskan sesuatu yang bersifat duniawi .
Sejak saat itu aku sadar Yang Aku butuhkan Adalah Kebahagian bukan jadi budak uang yang memenuhi hasrat egoku.
Aku belajar memaafkan kesalahan -kesalahan ibu ku ,aku belajar Ikhlas menerima kenyatan bahwa sanya ibu ku sudah menikah lagi .
Aku belajar sabar demi mendapat kebahagian ,aku belajar menanam kepercayaan ,dan aku belajar melepaskan Ayahku yang telah tiada .
Dari sini aku mengambil Kuputasan yang sangat penting ,aku putuskan Untuk mengakhiri Kontraku salama 4 tahun Tidak ada 2 tahun kedepan.
Cukup rasanya Aku bekerja selama 6 tahun mengorbankan Kehidupan ku,mengorbankan kebebasanku demi masa depan keluarga ku .
Aku sadar Tidak selamanya aku hidup seperti ini ,Ibu ku mendudukung keputusanku dari awal ibu memang tidak ingin aku bekerja terus dia ingin melihat aku menikah,melihat aku dirumah layaknya anak perempuan yang lainya.
Memang bukan salah nya aku begini memilih jauh dari keluarga tapi aku ingin adik adik dan ibu ku tidak di rendahkan aku ingin menaikan derajat mereka walaupun di rasa cukup berat tapi aku ingin mencobanya setidak nya ada usaha yang aku perbuat bukan diam menerima hinaan dan makian.
Akhirnya Aku putuskan untuk pulang kekampung Halaman setelah kontrak kerja ku berakhir tidak ada 2 tahun kedepan buat masa depan.
Yang ada sekarang adalah Keluar dari zona nyaman.
Ya keluar dari zona nyaman dengan uang di tangan setidak nya aku sudah punya Tabungan walaupun mungkin Tabungan ku Akan habis untuk membangun Rumah .
Tapi Aku ikhlas karna sesunggunya Ridho Allah ada pada Ridho Orang Tua ,aku ingin berbuat sesuatu untuk Ibu dan adik ku sebelum aku menjadi tanggung jawab orang lain .
Karna banyak keterbatasan ketika kita menuju jenjang pernikahan .
Aku sadar kalo aku menikah nanti maka prioritas utama ku tentu saja pria yang menjadi suami ku .
Aku harus taat kepadanya tidak mungkin aku meminta belas kasihanya untuk membiayai keluargaku ibu dan adik adik ku.
Maka dari itu aku ingin meninggalkan susuatu yang bermakna ,sesuatu yang dapat menjamin kehidupan mereka ,sesuatu yang bisa sedikit meringankan beban mereka.
Sebagai seorang anak tentu saja aku ingin berbakti ,dan sebagai seorang kakak tentu saja aku punya Tanggung jawab.
Aku tidak mau nantinya kalo aku berumah Tangga keluarga ku menjadi alasan pertengkaran dalam rumah tangga yang aku jalani .
Aku juga tidak mau keluarga calon suami ku memandang sebelah mata keluarga ku.
Aku ingin membuat bangga mereka ,mengangkat derajat mereka supaya orang tidak lagi merendahkan keluarga ku.
Uang Tidak masalah buat ku karna aku masih muda aku bisa bekerja ,dan juga aku siap miskin karna sesungguhnya aku pernah mengalami kemiskinan ,dan aku juga orang prihatin aku tidak mungkin hidup berfoya -foya menghabiskan uang atau harta suami ku .
Aku tidak mau seperti itu ,aku juga tidak mau tergantung pada suami ku , aku juga ingin mempunya financial sendiri agar aku bisa membantu kelurga ku tentu saja atas ijin suami .
Menyatukan pribadi yang berbeda ,karakter yang berbeda ,pemikiran yang berbeda,kebiasaan yang berbeda tentu saja sulit tapi aku ingin belajar .
Aku ingin belajar menjadi tanggung jawab seseorang ,Taat menerima amanah ,mencintainya .
Hidup adalah pelajaran ,kita harus mau belajar tentang kehidupan.
Yang pasti kita masih berkomitmen walaupun aku Tidak tahu Entah bagaimana kita akan di pertemukan .
Dan di antara kita pun tidak tahu, apa kah kita berjodoh,apa kah kita ditakdirkan untuk bersama atau tidak ,kita tidak tahu akan dibawa kemana jalan cerita ini.
Yang pasti kita sama sama Pasrah dan berserah diri pada yang kuasa karna dialah yang mengatur jodoh ku.
Seandainya kita tidak berjodoh ,Aku Anggap cerita ini adalah jalan dan dia sebagai Media aku untuk mencari calon Jodoh yang Allah Takdirkan.
Tidak ada kerugian dan tidak ada penyesalan dalam komitmen ini semua keputusan yang aku ambil ,menyangkut hidup dan masa depan ku murni keputusanku.
gresiliaanggraeni's Blog 